Detail Berita

  1. Beranda
  2. /
  3. Detail Berita

RSUP Ben Mboi Gelar Lokakarya Penyusunan Regulasi dan Kurikulum Diklat Budaya Kerja “Beta SIGAP”

Gambar

Angka kunjungan masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri terus meningkat. Setiap tahun hampir 2 juta orang mencari layanan kesehatan di negara tetangga, terutama Malaysia dan Singapura. Fenomena ini bukan hanya berdampak secara ekonomi, tetapi juga menimbulkan krisis kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan dalam negeri.

Berbagai analisis menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan merupakan salah satu faktor utama penyebab tingginya aliran pasien ke luar negeri. Karena itu, tenaga kesehatan dan pengelola fasilitas pelayanan di Indonesia dituntut untuk terus berbenah, membangun budaya kerja yang berorientasi pada mutu layanan.

Berangkat dari kebutuhan tersebut, RSUP Ben Mboi Kupang menyelenggarakan Lokakarya Penyusunan Regulasi dan Kurikulum Diklat Budaya Kerja pada 9–10 September 2025 di Aula Utama RSUP Ben Mboi. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 75 peserta, terdiri dari jajaran direksi, manajer, asisten manajer, komite-komite, kepala instalasi, dan kepala unit.

Lokakarya ini menjadi langkah awal dalam merancang sistem tata kelola budaya kerja yang mengintegrasikan kearifan lokal Nusa Tenggara Timur, yaitu:

  • Atma Tola (saling menghargai)

  • Atmaka Upab (saling menghormati)

  • Atmaka Mnauba (saling menasihati)

Nilai-nilai tersebut akan diinternalisasikan dalam karakter SIGAP, yang tidak hanya bermakna cepat tanggap, tetapi juga merupakan akronim dari:

  • Santun dalam sikap dan tutur kata

  • Inisiatif dalam memberi solusi

  • Gesit dalam pelayanan

  • Andal dalam kompetensi dan tanggung jawab

  • Peduli terhadap pasien, rekan kerja, dan masyarakat

Selain penyusunan regulasi, lokakarya ini juga menghasilkan kurikulum diklat budaya kerja untuk melatih pengetahuan, keterampilan, dan etika pegawai secara berjenjang. Kurikulum tersebut mencakup pelatihan untuk:

  1. Agent of Change (Tim PIONIR – Penggerak Inovasi dan Integritas Rumah Sakit)

  2. Middle Leaders (kepemimpinan tingkat menengah)

  3. Pelatihan dasar untuk seluruh staf

Materi yang diberikan tidak hanya berkaitan dengan profesi medis, tetapi juga soft skills penting, seperti manajemen organisasi, pemecahan masalah, komunikasi efektif, kerjasama tim, serta manajemen konflik. Bekal ini diharapkan dapat membentuk perilaku pegawai yang SIGAP dalam melayani.

Direktur Utama RSUP Ben Mboi, dr. Annas Ahmad, menegaskan bahwa budaya kerja merupakan “software pelayanan” yang harus menjadi perhatian utama.

“Budaya kerja adalah kunci utama dalam pelayanan. Pelayanan yang baik akan membangun kepercayaan masyarakat sehingga mereka tidak perlu jauh-jauh berobat ke luar negeri. Bahkan sebaliknya, dengan budaya kerja yang kuat, RSUP Ben Mboi berpotensi menarik pasien dari luar negeri, terutama dari wilayah Timor Leste yang berbatasan langsung dengan NTT,” ujarnya.

Melalui lokakarya ini, RSUP Ben Mboi meneguhkan komitmen untuk membangun budaya kerja yang berakar pada kearifan lokal dan berorientasi pada mutu pelayanan, demi meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan dalam negeri.